Images

Selamat Jalan Taufik Kiemas



Informasi resmi dari DPP LDII melalui internet hanya disampaikan dari website resmi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) - www.ldii.or.id. Informasi di media lain seperti wikipedia, blog, dll, yang menggunakan nama LDII belum tentu merupakan tulisan pengurus LDII maupun warga LDII.
Images

Jokowi Minta Dukungan Ulama LDII




Joko Widodo mengajak para tokoh ulama LDII terlibat secara aktif dalam kegiatan pembangunan Jakarta. Karena dukungan ulama bisa mempengaruhi percepatan program pembangunan yang telah disusun.

Mantan Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi itu menambahkan banyak sekali hambatan yang bisa terselesaikan melalui peran ulama. Antara lain memberikan kesadaran dan pemahaman yang sama pada masyarakat melalui dakwah-dakwahnya.

“Dalam dakwahnya kan bisa saja ulama menyisipkan pesan untuk warga pinggir kali. Agar mudah direlokasi pada tempat yang lebih layak,” ujar Jokowi dalam acara pembukaan Rapat Kerja Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Rakerwil LDII) di Wisma Besar LDII, Jakarta, Kamis (27/3).

Rakerwil LDII dihadiri Ketua Umum LDII Abdullah Syam, Ketua DPW DKI Teddy Suratmadji termasuk jajaran muspida DKI Jakarta, dari Kodam, Polda, Kakanwil Kemenag, MUI DKI serta dihadiri 270 pengurus LDII DKI.

Jokowi mengatakan pemerintah DKI Jakarta tengah serius menyelesaikan sejumlah agenda. Antara lain prorgam relokasi warga yang tinggal di pinggiran kali seperti Ciliwung, Pasanggrahan dan kali lainnya. Jumlahnya sangat banyak yakni 34.000 kepala keluarga.

Tentunya, lanjut dia jumlah kepala daerah yang begitu banyak bisa secara mudah dipahami ulama. Sehingga secara persuasif bisa memberikan pemahaman serupa terhadap program tersebut. “Memang sudah ada yang mau pindah ke rusun. Tapi kan ada juga yang belum. Jadi ulama bisa terlibat untuk membujuk warga yang belum mau itu,” paparnya.

Namun, diakui Jokowi, memang tidak mudah untuk memindahkan mereka yang tinggal di pinggiran kali tersebut. Banyak syarat yang diajuakn warga tersebut. Misalkan diperbolehkan membawa kulkas, televisi, kompor dan tempat tidur ke lokasi baru.

Tak itu saja, Jokowi menyebukan program pemindahan warga yang tinggal di pinggiran kali sudah berjalan, tapi menimbulkan antrian panjang. Karena fasilitas yang tersedia hanya 1.000 rusun, sedangkan yang harus dipindahkan sebanyak 3.000 KK.

Ketua LDII DKI Teddy Suratmadji mengatakan, LDII akan membantu program Pemprov DKI khususnya untuk sosialisasi pemindahan warga yang tinggal di pinggiran kali.

“Kita memiliki 400 lebih majelis taklim se-DKI Jakarta, melalui majelis taklim ini kita akan sosialisasikan program Pemprov DKI seperti yang telah disampaikan Pak Jokowi dalam pidatonya,” papar Teddy.(rko)

sumber: http://www.indopos.co.id/index.php/home/berita-jokowi/3331-jokowi-minta-dukungan-ulama-ldii
Images

INDAHNYA TA'ARUF SECARA ISLAMI




Ta'aruf adalah kegiatan bersilaturohim yang secara syar'i memang diperintahkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam bagi pasangan yang ingin "Menikah". Banyak orang-orang yang berniat ta’aruf, namun dalam prakteknya mereka berbuat aktivitas seperti layaknya orang "Pacaran", sehingga niat menikah pun menjadi tertunda gara-gara mereka sudah merasa dekat, dan mereka puas dengan kedekatan itu sehingga tidak jadi memikirkan ke arah pernikahan.

Adapun Ta'aruf yang benar secara syar'i itu :

Pertama , ta’aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah . Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta’arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta’aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta’ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.

Kedua , ta’aruf itu lebih fair. Masa penjajakan diisi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukannya . Bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari. Begitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, enggak bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil ngerengek ke ortu tuh) he he he.

Ketiga , dengan ta’aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya . Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?

Keempat , melalui ta’aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan . Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.

Kelima , kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta’aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama . Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan ”digantung” pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.

Keenam , dalam ta’aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan . Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.


Nah ternyata ta’aruf banyak kelebihannya dibanding pacaran dan Insya Allah diridhoi Allah. Jadi, …kita mau mencari kebahagian dunia akhirat dan menggapai ridhoNya atau mencari kesulitan, mencoba-coba melanggar dan mendapat murkaNya...
Semoga dengan menjalankan kiat-kiat Ta'aruf secara Islami, Insya Alloh akan terbentuk Rumah Tangga "Sakinah Mawaddah Warohmah" yang menjadi dambaan setiap keluarga Muslim baik di Dunia maupun di Akhirat.

Source : ldii.or.id
Images

CAI MAKASSAR SELATAN 2012



CAI tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga para Muda-Mudi generus LDII (Lembaga Dakwah Indonesia) dimana pun ia berada. Tapi CAI, kependekan dari Cinta Alam Indonesia yang sering terdengar ditelinga kita setiap tahunnya. Dengan husnudzon bahwa kita semua sudah mengenal apa dan bagamana CAI ini (atau yang lebih dikenal dengan kemping CAI), tidak asing bagi para Muda-Mudi karena peserta yang ikut andil di dalamnya tidak lain ialah Muda-Mudi itu sendiri ,Mulai dari Desa Tamalate ,DLS. Kali ini yang kami akan bahas ialah CAI yang di laksanakan di Makassar Selatan. Di Makassar Selatan kegiatan ini tiap tahunnya.Dan kali ini di Makassar Selatan kegiatan ini bertempat di Bili-Bili pada tanggal 29 Juni – 1 Juli 2012. Kegiatan ini dilaksanakan agar supaya para generasi muda saat ini sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam Indonesia. Dan kegiatan ini di meriahkan dengan berbagai susunan-susunan acara yang telah di buat. Para Muda-Mudi yag ikut andil didalam kegiatan tersebut sangat senang mengikuti susunan acara yang ada didalamnya. Semoga kegiatan kemping CAI dari tahun ke tahun makin baik.